JUNAIDI AULY: MERAWAT 4 PILAR BERBANGSA DAN BERNEGARA DARI ANCAMAN CYBER

Lampung, kabarsenayan.com. —Anggota MPR RI Dr. Ir. H. A. Junaidi Auly, M.M. melakukan sosialisasi bagaimana merawat 4 pilar berbangsa dan bernegara di Desa Sukosari, kec. Baradatu, kab. Way kanan yang dihadiri oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, dan Perangkat Desa. Sosialisasi ini dilaksanakan pada tanggal 02/07/2024.

Junaidi menyampaikan bahwa Sosialisasi ini sangat penting untuk dipahami dan dimengerti secara benar oleh seluruh warga negara, sebagai ujung tombak menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada masyarakat dari ancaman terhadap kedaulatan negara.

“Empat pilar kebangsaan memberikan pembelajaran lebih mengenai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika, guna meningkatkan kesadaran kita tentang kehidupan berbangsa dan bernegara bersama masyarakat dalam menjaga kedaulatan dari ancaman luar yang bersifat non-fisik berupa ancaman cyber. Gotong royong, toleransi, kerukunan dan hidup berdampingan merupakan nilai-nilai yang sejalan dengan Empat Pilar Kebangsaan dalam memperkuat suatu bangsa,” kata Junaidi.

Junaidi menambahkan bahwa Tidak hanya Negara, namun warga negara juga berperan penting dalam dengan menjunjung tinggi keutuhan wilayah dan melawan segala bentuk ancaman yang dapat membahayakan kedaulatan negara.
Ancaman non-fisik ini dapat datang dari individu, kelompok, atau negara lain yang memiliki niat jahat untuk merusak negara dan ketertiban masyarakat.

“Pemerintah dan masyarakat perlu bersikap waspada terhadap berbagai jenis ancaman ini. Penting dalam menjaga dan merawat kedaulatan serta keselamatan negara adalah dengan membangun kekuatan pertahanan yang baik, memperkuat sinergi antara aparat keamanan, menjalin kerja sama internasional dalam penanggulangan ancaman cyber, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan nasional”, Ungkap Junaidi.

Alumni Doktoral IPDN ini menambahkan, segenap komponen stakeholders bangsa harus senantiasa menggelorakan dan merawat rasa, semangat, dan paham kebangsaan sebagai suatu terapi ideologis bagi upaya pembentukan tekad, sikap dan tindakan untuk menjamin tetap tegak dan lestarinya NKRI dari ancaman luar.

“Tugas ini sangatlah penting dalam rangka internalisasi ideologi dan dasar negara Pancasila, memperkokoh NKRI dalam persatuan dan kesatuan bangsa dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika”, tutup Junaidi.