Jakarta – Keamanan siber merupakan aspek yang penting dalam industri perbankan karena gelombang digitalisasi, regulasi, dan pandemi Covid-19. Menjadi keharusan bagi perbankan untuk meningkatkan kemampuan keamanan siber setiap kali perbankan meningkatkan infrastruktur digital.
Menanggapi hal itu, Junaidi Auly Anggota Komisi XI DPR RI meminta semua industri perbankan menjamin jaringan dan data dari pencurian. Kegagalan untuk mengamankan data dengan benar dapat mengakibatkan kerugian dan sangat merusak kehidupan digital bank secara keseluruhan.
“Industri ini sangat ditargetkan oleh penjahat dunia maya, adapun peningkatan standar keamanan siber menjadi salah satu alternatif dalam rangka mengantisipasi ancaman peretasan sistem” ujar Junaidi dalam rilis yang diterima. Senin (24/1/2022)
Lebih lanjut, Legislator Fraksi PKS ini mengatakan perubahan pola kerja dan bisnis perbankan pada saat pandemi tentu mendorong digitalisasi, namun organisasi perbankan harus berhati-hati dan responsif terhadap ruang-ruang ancaman penggunaan berbagai platform”
Pria asal Lampung ini mengingatkan regulator industri perbankan untuk mengantisipasi potensi peningkatan jumlah ancaman siber dimasa depan, karena ancaman tersebut tidak hanya mempengaruhi aset nasabah tetapi juga reputasi industri keuangan dan regulator secara bersamaan.
“Diharapkan regulator perbankan bukan saja hadir, tapi harus mendorong dan mendukung lingkungan digital perbankan. Jangan sampai regulator malah ketinggalan kereta sehingga upaya antisipasi atau mitigasi kejahatan siber tidak optimal” tutup Junaidi.