LATOPSRATMIN 2021 DITUTUP, SASARAN LATIHAN TERCAPAI SESUAI RENCANA

Jakarta, 24 Desember 2021 —— Latihan Pendaratan Administrasi (Latopsratmin) 2021 dinyatakan ditutup secara resmi oleh Panglima Kolinlamil Laksda TNI Erwin S Aldedharma di Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (24/12).

Rangkaian pelaksanaan Latopsratmin berlangsung selama 10 hari melalui Gladi Posko dan Manuver Lapangan mulai 14 – 24 Desember 2021, dengan tema ”TNI AL Melaksanakan Latihan Operasi Pendaratan Administrasi di Lampung Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI AL”.

Latihan gabungan matra laut dan darat ini melibatkan 4 Kapal perang dari Unsur Kolinlamil, pasukan Marinir dari Pasmar 1 Jakarta dan Pasukan Divisi 1 Kostrad yang terdiri dari KRI Teluk Bintuni-520, KRI Teluk Lampung-540, KRI Teluk Parigi-539 dan KRI Teluk Manado-537. Sedangkan dari matra darat melibatkan 1 Kompi pasukan dari Divisi 1 Kostrad dan material tempurnya.

Saat menutup latihan, Panglima Kolinlamil menyatakan Latopsratmin 2021 telah berjalan dengan baik sesuai rencana tujuan dan sasaran latihan.

Dan hasil penilaian Latihan Operasi Pendaratan Administrasi tahun 2021 ini secara umum dapat berjalan lancar, aman dan predikat “Baik Sekali”, yang menjadi tujuan dan sasaran latihan dapat terwujud.

Latopsratmin 2021 ini menjadi wahana uji coba, evaluasi serta tolok ukur hasil pembinaan kemampuan dan kekuatan Kolinlamil yang telah dilaksanakan selama ini.

Panglima Kolinlamil mengatakan latihan ini untuk meningkatkan kemampuan personel dalam mengaplikasikan proses perencanaan operasi militer pada operasi pendaratan administrasi, baik dalam bentuk koordinasi maupun kerja sama operasional antar kesatuan pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengakhiran.

“Latihan ini merupakan wahana yang sangat efektif untuk menghasilkan prajurit matra laut yang terlatih dan profesional, sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan tugas, baik dalam operasi militer untuk perang maupun operasi militer selain perang,” katanya.

Pangkolinlamil mengharapkan agar setelah pelaksanaan latihan ini, seluruh prajurit lebih percaya diri dalam merencanakan dan melaksanakan operasi pendaratan administrasi.

Output dari latihan ini menghasilkan dokumen Rencana Operasi dalam operasi gabungan TNI dalam operasi militer, sehingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan operasi sesungguhnya.(Dispen Kolinlamil)

2021 DITUTUP, SASARAN LATIHAN TERCAPAI SESUAI RENCANA

Jakarta, 24 Desember 2021 —— Latihan Pendaratan Administrasi (Latopsratmin) 2021 dinyatakan ditutup secara resmi oleh Panglima Kolinlamil Laksda TNI Erwin S Aldedharma di Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (24/12).

Rangkaian pelaksanaan Latopsratmin berlangsung selama 10 hari melalui Gladi Posko dan Manuver Lapangan mulai 14 – 24 Desember 2021, dengan tema ”TNI AL Melaksanakan Latihan Operasi Pendaratan Administrasi di Lampung Dalam Rangka Mendukung Tugas TNI AL”.

Latihan gabungan matra laut dan darat ini melibatkan 4 Kapal perang dari Unsur Kolinlamil, pasukan Marinir dari Pasmar 1 Jakarta dan Pasukan Divisi 1 Kostrad yang terdiri dari KRI Teluk Bintuni-520, KRI Teluk Lampung-540, KRI Teluk Parigi-539 dan KRI Teluk Manado-537. Sedangkan dari matra darat melibatkan 1 Kompi pasukan dari Divisi 1 Kostrad dan material tempurnya.

Saat menutup latihan, Panglima Kolinlamil menyatakan Latopsratmin 2021 telah berjalan dengan baik sesuai rencana tujuan dan sasaran latihan.

Dan hasil penilaian Latihan Operasi Pendaratan Administrasi tahun 2021 ini secara umum dapat berjalan lancar, aman dan predikat “Baik Sekali”, yang menjadi tujuan dan sasaran latihan dapat terwujud.

Latopsratmin 2021 ini menjadi wahana uji coba, evaluasi serta tolok ukur hasil pembinaan kemampuan dan kekuatan Kolinlamil yang telah dilaksanakan selama ini.

Panglima Kolinlamil mengatakan latihan ini untuk meningkatkan kemampuan personel dalam mengaplikasikan proses perencanaan operasi militer pada operasi pendaratan administrasi, baik dalam bentuk koordinasi maupun kerja sama operasional antar kesatuan pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengakhiran.

“Latihan ini merupakan wahana yang sangat efektif untuk menghasilkan prajurit matra laut yang terlatih dan profesional, sehingga mampu menghadapi berbagai tantangan tugas, baik dalam operasi militer untuk perang maupun operasi militer selain perang,” katanya.

Pangkolinlamil mengharapkan agar setelah pelaksanaan latihan ini, seluruh prajurit lebih percaya diri dalam merencanakan dan melaksanakan operasi pendaratan administrasi.

Output dari latihan ini menghasilkan dokumen Rencana Operasi dalam operasi gabungan TNI dalam operasi militer, sehingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan operasi sesungguhnya.(Dispen Kolinlamil)