TIM VBSS KRI BANJARMASIN 592 DAN YONIF 126 KALA CAKTI BERLATIH ANTITEROR SAAT LINTAS LAUT

Jakarta, 18 November 2021 —— Satya Wira Jala Dharma. Salah satu unsur Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) KRI Banjarmasin 592 yang mendukung operasi angkutan laut militer untuk pasukan Batalyon Infanteri 126/Kala Cakti Kodam I Bukit Barisan tengah melintas laut di Perairan antara Bitung menuju Biak.

KRI Banjarmasin 592 akan menghantarkan pasukan Yonif 126/Kala Cakti menuju daerah operasi pengamanan perbatasan Papua sektor utara.

Saat lintas laut, sesuai dengan perintah Panglima Kolinlamil Laksda TNI Erwin S Aldedharma, para prajurit KRI Banjarmasin 592 berlatih VBSS (Visit Board Search and Seizure) dan PJD (Pertempuran Jarak Dekat). Dalam latihan tersebut, tim VBSS yang terdiri dari tujuh prajurit dari KRI Banjarmasin 592 berbagi ilmu dengan prajurit Yonif Raider 126/Kala Cakti untuk berlatih bersama.

Materi pelatihan di antaranya serbuan ruangan dan pembebasan tawanan. Latihan bersama ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan profesionalitas prajurit TNI dan untuk menjalin sinergi serta hubungan yang baik antarmatra.

Mereka berlatih simulasi pelumpuhan perompak di lounge room dan latihan menembak di atas geladak KRI Banjarmasin 592.

“Tim VBSS adalah sebuah tim kecil memiliki kemampuan pencarian, penyergapan, dan pembebasan kapal dan merupakan komponen wajib pada KRI yang dimiliki oleh TNI AL untuk menekan berbagai bentuk pelanggaran kedaulatan dan hukum di laut,” kata Komandan KRI Banjarmasin 592 Letkol Laut (P) Bambang Purnomo.

Alumni AAL tahuun 2001 ini juga menyatakan kesiapan kapal dan seluruh anak buah kapal dalam mendukung operasi angkutan laut militer melaksanakan pergeseran pasukan Batalyon Infanteri 126/Kala Cakti yang akan bertugas dalam Satgas Pengamanan Perbatasan RI-Papua Nugini sektor utara.

Sementara itu Panglima Kolinlamil, Laksda TNI Erwin S Aldedharma mengintruksikan kepada unsur-unsur operasi untuk selalu meningkatkan kemampuan, menjaga profesionalitas dan ketrampilan dengan selalu berlatih dalam setiap kesempatan di manapun. Seperti saat melaksanakan lintas laut ataupun sandar, latihan adalah bentuk kesejahteraan bagi prajurit sebagai bekal dalam setiap penugasan.

“Prajurit KRI dituntut berkemampuan dalam mewaspadai berbagai bentuk ancaman dan gangguan yang sewaktu-waktu bisa terjadi pada saat melaksanakan operasi. Dengan latihan ini diharapkan profesionalisme prajurit terwujud dan dapat meminimalisir kerugian personel maupun materiel bila ada kejadian” kata Pangkolinlamil. (Dispen Kolinlamil)